Jakarta - Berbagai cara dilakukan pemasok narkoba dari luar negeri. Bukan hanya jalur udara dan darat, jalur laut pun menjadi salah satu akses peredaran barang haram. Bahkan, ada nelayan yang dijadikan kurir para bandar.
"Nelayan ada beberapa yang digunakan menjadi kurir narkotika untuk masuk ke Indonesia," kata Direktur Pemberantasan Narkotika Alami, Benny J Mamoto, usai jumpa pers di Gedung BNN, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (14/3).
Modus yang dilakukan, jelas Benny, adalah dengan menitipkan barang yang dibawa bandar ke nelayan yang sedang melaut. Para nelayan kemudian diminta membawa barang tersebut ke suatu tempat oleh bandar narkotika.
"Kita imbau pada para nelayan dan penduduk yang tinggal di pesisir untuk mewaspadai keluar masuknya kapal yang membawa narkoba. Kalau ada kecurigaan silakan lapor ke polisi atau BNN terdekat," imbau Benny.
Namun Benny enggan merinci berapa jumlah nelayan yang tertangkap karena kedapatan
membawa narkotika.
Benny menambahkan, luasnya laut Indonesia banyak disalahgunakan sebagai jalur distribusi narkoba. "Hampir perairan Indonesia rawan penyelundupan," ujar Benny.
Jalur laut, imbuh Benny, dipilih para bandar sebagai lalu-lintas peredaran narkotika di Indonesia karena lemahnya pengawasan di wilayah laut.
"Aparat di perairan belum maksimal, ditambah lagi keterbatasan bahan bakar yang menjadi keterbatasan pemantauan petugas," jelas Benny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar